Kamis, 03 September 2009

HADIST MENOLAK HADIST

Salamun-alaikum

Blog ini lahir dari sebuah janin yang bernapaskan perlawanan terhadap penyimpangan dan penyesatan yang sudah dilakukan hadist selama hidupnya. Satu hal yang tidak pernah disadari umat Islam, mereka sebenarnya adalah pihak-pihak yang membidani sendiri kelahiran dari hadist. Tapi juga jangan salah, hadist itu sebenarnya ajaran yang lahir di luar kandungan Islam – juga bukan anak haramnya. Dia sama sekali tidak memiliki hubungan genetik dengan Islam, karena sudah sejak awal sekali kehadirannya benar-benar tidak diharapkan oleh Rasulullah. Masa sih. Katanya hadist itu adalah kata-kata, sifat dan tindakan diamnya Rasulullah? Gak percaya kalau Nabi bener-bener sudah sebel sejak awal kepada hadist? Ini buktinya :

Dari Ali bin Abi Thalib, berkata, “Nabi bersabda, “Janganlah kalian berdusta atas namaku, karena sesungguhnya barang siapa yang berdusta atas namaku, maka hendaknya ia akan masuk ke neraka’.” (Bukhari 71/hal 81 - Ringkasan Shahih Bukhari karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani )

Dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari ayahnya berkata,”Aku berkata kepada Zubair bahwa “Aku tidak pernah mendengar engkau meriwayatkan satu hadist pun dari Rasulullah, sebagaimana si fulan dan si fulan lainnya meriwayatkan hadist?” Zubair menjawab, “Aku memang tidak pernah berpisah dari beliau, tetapi aku pernah mendengar beliau bersabda, “Barang siapa yang berdusta atas namaku, maka hendaklah ia bersiap-siap menempati tempatnya di neraka.” (Bukhari 72/hal 82 - Ringkasan Shahih Bukhari karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani )

Anas berkata, “Sesungguhnya yang mencegahku untuk menyampaikan banyak hadist kepada kalian adalah, bahwa nabi telah bersabda, “Barang siapa sengaja berdusta atas namaku, maka hendaknya ia bersiap-siap menempati tempatnya di neraka.” (Bukhari 73/hal 82 - Ringkasan Shahih Bukhari karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani )

Dar Salamah bin Al Akwa, berkata, “Aku mendengar nabi bersabda, “Barang siapa mengatakan atas namaku sesuatu yang tidak pernah aku katakan, maka hendaknya ia bersiap-siap menempati tempatnya di neraka.” (Bukhari 74/hal 82 Ringkasan Shahih Bukhari karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani )

Dari Abu Said al Khudri, bahwasanya Rasulullah telah bersabda, : " Janganlah kalian menulis sesuatu dariku. Barang siapa menulis dariku selain Al-Quran, maka sebaiknya ia menghapusnya… (Muslim 8/229 - Ringkasan Shahih Muslim karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani ).

Rasulullah bersabda: “Siapa yang sengaja berdusta terhadapku, maka hendaklah dia menduduki tempat duduknya dalam neraka” (Hadist Riwayat Bukhari). Hadist ini pun diriwayatkan oleh Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad-Darimi, dan Ahmad bin Hanbal. Hadist ini menurut keterangan Abu Bakar al Bazzar, diriwayatkan oleh empat puluh orang sahabat, bahkan menurut keterangan ulama lain, ada enam puluh orang sahabat Rasul yang meriwayatkan hadist tersebut dengan redaksi yang sama.

Dari Al Mughirah bin Syu’bah, dia berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah bersabda, : …..Barang siapa berdusta terhadapku, ia akan dimasukkan ke dalam neraka.” (Bukhari, jilid 1 hlm.38, jilid 2, hlm.102, jilid 4, hlm.207, jilid 8, hal 54, Muslim jilid 1, hal.8, Abu Dawud, jilid 3, hal 319-320, At Tirmizi, jilid 4, hal 524, Ibnu Majah, jilid 1, hal 13-15).

Dari Samurah bin Jundab dan Al Mughirah bin Syu’bah, mereka berkata, “Rasulullah telah bersabda, : “ Barang siapa menyampaikan sebuah hadist, lalu diketahui bahwa ia berdusta, maka ia termasuk salah seorang pendusta.’” (Muslim 1/7 - Ringkasan Shahih Muslim, karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani)

Mau lebih jelas? Coba deh baca e-book “Rekonstruksi Keimanan”, pasti anda semua akan bertambah cerdas 360 derajat dari yang sekarang. Memang harga bukunya lumayan mahal, tapi itu semua ngga akan ada artinya dengan capaian pencerahan yang akan menghantarkan kita semua ke alam kebenaran yang sejati. Karena memang, selama ini kita selalu mengenyam pengajaran yang bersifat pembodohan secara sistematis, dan juga secara struktural.

2 komentar:

  1. Ass.Warr.Wb.
    Anak yang Bapak kasihi. Perkenalkan Bapak adalah K.H. Sudarminto berasal dari Kalimantan Timur. Bapak hanya ingin urun pendapat dalam soal ini. Bapak sudah berusia 76 tahun dan sudah banyak terlibat dalam urusan agama dan keagamaan.

    Bapak sudah baca blog dari anak semua. Dan kalau Bapak boleh bilang isinya bagus sekali. Tapi nak dalam hidup ini segala sesuatunya tidak hanya bisa dibilang baik atau tidak dan benar atau tidak. Ada satu cerminan lagi untuk menilai sesuatu yaitu layak atau tidak.

    Ini penting nak. Karena yang namanya kebenaran harus diungkap di forum yang tepat, waktu yang tepat dan kepada orang-orang yang tepat juga. Percuma kalau anaknda mengumbarnya ditempat terbuka seperti ini. Karena selain lebih banyak diabaikannya keterbukaan semacam ini juga akan beresiko buat anak sendiri.

    Bapak acungkan jempol untuk perhatian dan keberanian anaknda dalam menentang arus. Tapi ini persoalan-persoalan sensitif yang belum tentu bisa dipahami banyak orang. Percayalah kepada Bapak. Anaknda hanya akan menuai badai dibandingkan menikmati angin yang sejuk. Mungkin buku yang anaknda terbitkan itu akan laku keras nantinya. Tapi dampak dari buku itu yang harus anak perhatikan. Agama Islam pasti akan mengalami guncangan hebat.

    Tapi Bapak yakin. Anaknda pasti tidak akan surut dengan himbauan Bapak ini. Bapak hanya bisa berdoa semoga Gusti Yang Kuasa berkenan untuk melindungi kebenaranNya. (Saya sudah tidak boleh bilang amin lagi)

    Bersama doa saya selalu

    BalasHapus
  2. Salamun Alaikum..
    Secara implisit Buku ini sangat menarik untuk dijadikan kajian untuk para ulama dan cendekia pemberi Fatwa dengan keimanan yang sejati, namun perlu juga menjadi catatan untuk penulis bahwa Allah menurunkan aturan-aturanNya melalui lembaran-lembaran Suhuf dan Wahyu-wahyuNya kepada Nabi dan Rasul pada tempat dan waktu yang berbeda, namun jika kita lihat dari perspektif islam sendiri dengan keimanan kita jelas terlihat bahwa Nabi dan Rasul mempunyai narasumber yang sama yaitu Allah SWT.. Buku ini juga mudah-mudahan diharapkan bisa menjadi pencerahan dan kontribusi yang nyata untuk dunia islam yang notabanenya islam dinilai nggak kompak dengan hadist-hadistnya yang gak jelas perawinya, dho'if atau hasan yang menimbulkan perang dingin antar golongan islam sendiri yang selalu mempertahankan hadist gak jelas ini sehingga memang kita wajib mengimani Al-Quran sebagai pedoman hidup, aturan-aturan yang dibuat Allah melampaui kekuasaan Nabi (maaf bukan bermaksud mengecilkan peran Nabi Muhammad SAW disini).. Mudah-mudahan buku ini bisa menyatukan umat islam dibawah lindungan Allah SWT yang sehingga kita dapat kembali kepada aqidah yang benar dengan kajian-kajian yang benar ditinjau dari berbagai aspek tanpa menyalahi aturan-aturan yang telah buat oleh Allah SWT melalui PerkataanNya (Al-Quran) yang kita yakini tanpa perdebatan adalah Penyempurnaan Aturan-aturan Allah untuk umat manusia yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.. Untuk Penulis maju terus pantang mundur, Allah bersama orang-orang yang mau mensucikan hatinya demi meraih keridhoanNya..
    Allahuakbar!

    BalasHapus