Kamis, 03 September 2009

SEKILAS TENTANG e-BOOK REKONSTRUKSI KEIMANAN

e-book Rekonstruksi Keimanan adalah e-book yang mengupas tuntas tentang argumen-argumen yang mengharuskan seluruh umat Islam untuk menolak keberadaan hadist secara total. Ini berarti, tidak ada istilah hadist mutawatir dan shahih sekalipun yang bisa diterima. Tesis atau teori yang mendukung argumen cerdas itu bukanlah berasal dari proses pencarian pribadi, melainkan hanya menyarikan dari gagasan-gagasan Tuhan yang sudah dituliskan-Nya di dalam Al Qur’an.

Lebih jauh lagi, e-book ini pun akan menyibak sejarah masa lalu Islam– yang ternyata – sebagian besarnya hanya berisi kepalsuan dan kebohongan belaka. Mereka-mereka yang menulis sejarah tersebut (siapapun!), selain tidak jujur, sesungguhnya juga tidak mempunyai perangkat atau model pendekatan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis, yakni dalam tujuannya mengidentifikasikan Allah, Al Qur’an dan Rasulullah dengan cara yang benar.

Secara sistematis, dijelaskan dalam e-book itu pula tentang para aktor utama yang sangat berkompeten untuk “melamurkan” mata setiap orang yang berkeinginan untuk menstudi sejarah Islam. Dan karena keburaman inilah maka tercipta mata-mata rantai sejarah yang terputus, saling bertentangan, atau tidak saling melengkapi. Ini merupakan proses rekayasa pelamuran sejarah yang sudah terstruktur rapi secara strategis, sehingga pada gilirannya mampu menghasilkan pandangan-pandangan yang multi-persepsi – sesuatu yang tidak diajarkan dalam Al Qur’an. Karena sangatlah mustahil dan janggal kalau sebuah petunjuk seperti Al Qur’an (bayangkanlah papan penunjuk arah dan jalan!) harus ditafsirkan lagi, guna mendapat informasi tentang arahan-arahan yang lebih tepat. Ini tentu bertentangan dengan fitrah dan hakekat dari sebuah Kitab Suci – yang semestinya tidak bermain dalam wacana Teka-Teki Silang Berhadiah ; Baragsiapa yang mendapat petunjuk, maka dia yang akan mendapat pahala. Dan siapa yang salah dalam membaca peta atau petunjuk jalan, maka dia akan nyasar kemana-mana.

Memang benar, kalau e-book Rekonstruksi Keimanan tentunya merupakan sesuatu yang akan sukar buat diterima. Sangat sukar. Karena tidak main-main, esensi e-book tersebut tak ubahnya mengajak kita semua untuk mendekonstruksi bangunan keyakinan umat Islam yang sudah berdiri dengan kokohnya. Bukan hanya persoalan-persoalan remeh temeh saja (seperti pengucapan kata “amin” atau “salam”) yang akan dicoba untuk dirobohkan, melainkan juga hal-hal terpokok dan utamanya – yaitu Rukun Iman dan Rukun Islam.

Oleh sebab itu, harap tidak usah terlalu kaget kalau melihat bahasa atau kalimat-kalimat yang ada di dalam e-book tersebut terkesan sarkastik, provokatif, sedikit prejudice, dan offense. Bukan sengaja untuk bersengketa atau berpolemik dengan sesama muslim, melainkan hanya ingin memberi alternatif pemikiran secara multi-sided. Hanya memang, metoda yang sengaja digunakan untuk membongkar semua ini adalah dengan cara terapi setrum, yaitu supaya mampu menyengat kesadaran (atau ketidaksadaran?) bagi siapapun yang membacanya.

Terakhir, e-book “Rekonstruksi Keimanan” ini, sesungguhnyalah, hanya bertujuan untuk mengajak seluruh umat Islam untuk mempelajari kembali Al Qur’an dengan cara-cara yang benar dan intens. Alhamdulillah-hirobbilalamin